Minggu, 04 Oktober 2015

teruntuk perempuan yang hati nya begitu indah



Terentuk perempuan yang hatinya begitu indah
Yang di kepala nya di penuhi logika dan penuh prinsip
Selamat bertambah usia,selamat menjadi wanita, selamat telah menjadi dewasa
Ada jutaan doa yang di ucap dalam setiap pertemuan saya dengan tuhan
Agar kamu tetap menjadi diri kamu sendiri..
Agar kamu tetap menjadi kamu yang apa ada nya..
Agar kamu lebih mandiri..
Agar kamu lebih dari segala nya..
Pada mula nya kita hanya sebatas gadis kecil yang saling mengenal, bercerita layaknya orang dewasa, bertingkah layaknya remaja, dan berkelahi seperti anak TK
Lalu kita tumbuh dalam pergaulan yang berbeda, hanya sekedar bertegur sapa, menjadi canggung  untuk menghirup oksigen yang sama
Saat kita sama-sama saling menemukan seorang pria, yang sama-sama kita percaya, sama-sama  kita berikan cinta, sama-sama berkata tak sanggup untuk meninggalkan kita, tapi nyata nya pergi begitu saja.dengan mudah, tanpa aba-aba..
Akhirnya kita kembali mulai bertukar cerita, menjadi lebih dari sekedar saling sapa..
Di lingkungan yang berbeda kita tumbuh menjadi lebih besar, saya mengagumi mu diam-diam, sebagai sosok perempuan berintegritas..
Semakin hari kita jadi semakin sering bercerita, dari masalah cinta hingga masalah keluarga..
Hari ini, ketika usia menjadi berkurang, ketika jarak semakin luas membentang, lewat khidmat doa saya tuturkan..
Semoga kita lebih di berkati
Semoga kita di beri banyak kesempatan untuk saling melindungi
Semoga kita di kasih waktu lebih panjang agar dapat saling menguatkan untuk berdiri
Karena Nanti akan tiba saatnya  kita akan bertengkar hebat, baik karna seorang pria, atau bahkan karna kesalahan yang tidak di sangka.
Saya harap ketika itu terjadi, kamu tidak begitu saja pergi dari hidup saya seperti semua orang yang sudah saya kasih kepercayaan dan space untuk tinggal
Semoga kita tetap bisa menyelesaikan semua masalah dengan kepala yang dingin.
Semoga kita tidak saling berdiaman lalu di telan waktu begitu saja ketika angin kencang menarik kita dari dasar, semoga kita bisa tetap saling berdiri tegak, mengikhlas kan angin yang  merobek sebagian dari kebahagian kita.
Tapi seandainya memang itu terjadi dan kita saling lupa diri, saya ingin mengatakan bahwa saya beruntung dikasih kesempatan untuk jadi lebih dari sekedar teman haha-hihi mu, menjadi tempat segala tumpahan keluh kesah mu, menjadi orang yang kamu begitu percaya untuk menitipkan sebuah rahasia.
Walau pada akhirnya kita mungkin akan jadi asing di dunia kita sendiri, saya minta maaf  karna pernah  begitu sangat menyebalkan , begitu bebal, begitu sangat membuatmu kesal
dan saya berterimakasih kepadamu dengan sangat karena telah mau menerima saya dengan apa adanya.
Sekali lagi, selamat bertambah dewasa !

Rabu, 21 Januari 2015

sejuta maaf yang mengendap

Ada sejuta maaf yang mengendap di dasar hatiku
Yang tak berani ku utarakan sejak  lama
Yang ku biarkan hingga seakan membunuh hatimu
Aku  tak berani menegaskan apa yang ku rasa
Karna mnyakiti mu bukan sebuah pilihan
Namun semakin lama semakin aku merasa kerdil dan begitu kejam
Seperti penyihir yang mematikan jiwa tulus mu
Tak menggenggam namun tak juga ingin melepaskan
Mungkin aku begitu pengecut karna tak berani berbicara langsung dengan mu ,
nyali ku menciut
Seakan tak ingin melukai hati mu
Yang tanpa sadar  telah terluka.
Semoga kau mengerti hanya dengan membaca , tanpa banyak komentar , tanpa banyak bertanya .
Pahami saja , lalu mari kita kembali bertingkah biasa seperti tak terjadi apa- apa , boleh ?

Maaf karena aku pura-pura tak menyadari  arti  hadir mu selama ini
Maaf karena aku membiarkan mu masuk kedalam hidupku
Maaf karena telah merepotkan mu dengan perasaan yang dulu mendera ku
Maaf karena aku tak bisa melanjutkan lebih jauh
Maaf Karena aku banyak membuang waktu mu
Maaf telah membuat hati mu jatuh-bangun
Maaf karena membuat mu bingung
Maaf karena menyia-nyikan lelaki terbaik yang pernah datang dalam hidupku
Maaf… sekali lagi aku meminta maaf
Karena aku …
Tak dapat membalas cintamu
Maaf.. sungguh …
Aku tak ingin menyakiti mu lebih lagi , karena ini membuat ku sesak .
Tapi , aku menyayangi mu , dengan hatiku , sebagai sahabat yang begitu ku harapkan.
Semoga tuhan selalu bersama mu . 


Semoga kau bisa menerima ini dengan pikiran yang dewasa ,dan mari kita mulai berjabat tangan  serta melempar senyuman  (lagi).