Rabu, 21 Januari 2015

sejuta maaf yang mengendap

Ada sejuta maaf yang mengendap di dasar hatiku
Yang tak berani ku utarakan sejak  lama
Yang ku biarkan hingga seakan membunuh hatimu
Aku  tak berani menegaskan apa yang ku rasa
Karna mnyakiti mu bukan sebuah pilihan
Namun semakin lama semakin aku merasa kerdil dan begitu kejam
Seperti penyihir yang mematikan jiwa tulus mu
Tak menggenggam namun tak juga ingin melepaskan
Mungkin aku begitu pengecut karna tak berani berbicara langsung dengan mu ,
nyali ku menciut
Seakan tak ingin melukai hati mu
Yang tanpa sadar  telah terluka.
Semoga kau mengerti hanya dengan membaca , tanpa banyak komentar , tanpa banyak bertanya .
Pahami saja , lalu mari kita kembali bertingkah biasa seperti tak terjadi apa- apa , boleh ?

Maaf karena aku pura-pura tak menyadari  arti  hadir mu selama ini
Maaf karena aku membiarkan mu masuk kedalam hidupku
Maaf karena telah merepotkan mu dengan perasaan yang dulu mendera ku
Maaf karena aku tak bisa melanjutkan lebih jauh
Maaf Karena aku banyak membuang waktu mu
Maaf telah membuat hati mu jatuh-bangun
Maaf karena membuat mu bingung
Maaf karena menyia-nyikan lelaki terbaik yang pernah datang dalam hidupku
Maaf… sekali lagi aku meminta maaf
Karena aku …
Tak dapat membalas cintamu
Maaf.. sungguh …
Aku tak ingin menyakiti mu lebih lagi , karena ini membuat ku sesak .
Tapi , aku menyayangi mu , dengan hatiku , sebagai sahabat yang begitu ku harapkan.
Semoga tuhan selalu bersama mu . 


Semoga kau bisa menerima ini dengan pikiran yang dewasa ,dan mari kita mulai berjabat tangan  serta melempar senyuman  (lagi).