Jumat, 27 Oktober 2017

it's about turning 20




tulisan ini sudah lama bersarang di kepala saya sejak pertama kali saya menginjak umur 19 tahun,
usia tanggung untuk di bilang sudah  dewasa atau  masih remaja.

sebentar lagi, adalah pergantian tahun, dan sebentar lagi pula umur saya akan ada kepala dua di depan nya, belakangan ini waktu terasa begitu cepat, jam berganti jam, hari berganti hari, minggu berganti minggu tanpa ada jeda untuk menunggu.

mencoba kilas kembali waktu yang diberikan tuhan kepada saya selama 19 tahun ini, banyak sekali hal buruk yang saya lakukan, daripada hal baik yang saya berikan. muncul pertanyaan-petanyaan seputaran diri saya sendiri di kepala yang terasa penuh ini.

apakah kedekatan kepada tuhan semakin bertambah?
apakah kebersamaan dan kasih yang saya berikan kepada orangtua semakin berlimpah-ruah?
apakah saya sudah banyak bermanfaat bagi sesama?
apakah mimpi-mimpi yang pernah saya buat sudah banyak terealisasikan?

kadang saya takut, jika umur saya menjadi sia-sia, karna muda takkan bertahan lama, dan hari tua  akan datang tanpa terasa , serta mati tak pernah memberi aba-aba.

dulu, saya sering ikut seminar motivasi sebagai utusan sekolah bersama teman-teman lainnya, demi menghindar dari belajar dan ingin pulang lebih cepat, serta mendapat uang saku untuk makan-makan enak di luar.
waktu itu, saya diminta menuliskan apa keinginan mu di masa depan, 5 tahun- 10 tahun  dari sekarang apa yang ingin kamu wujudkan, saya menuliskan banyak hal disana, keinginan-keinginan yang masuk akal hingga diluar nalar.*

Tuhan itu maha luar biasa,
keinginan- keinginan saya menjadi nyata tanpa saya sadari,
satu keinginan yang paling membekas dan membuat kembali mengingat hari saya menuliskan nya adalah "Harus bisa tidak terlalu bergantung pada orangtua di umur 17 tahun,"
dan dengan usaha dan campur tangan tuhan, dari kelas 3 SMA akhir  saya sudah bisa untuk tidak meminta jajan kepada orangtua saya, setelah lulus pun saya mendapatkan pekerjaan yang membuat saya mampu untuk membiayai keinginan  hidup saya sendiri dan menyisihkan sebagian untuk diberikan kepada orangtua saya.

dari hal tersebut, saya percaya bahwa tulisan yang berisikan keinginan bukan sekedar omongkosong yang sia-sia, mungkin kertas sebagai media saya menulis dapat lusuh dan hilang, tapi ingatan ternyata tidak.

maka saat memasuki umur 20 nanti, saya ingin menuliskan beberapa keinginan yang akan saya tuliskan disini agar di amiini, dan beberapa yang saya simpan untuk saya amiikan sendiri.

bahwa 5-10 tahun lagi,
saya ingin menjadi bermanfaat tanpa di manfaatkan oleh orang lain,
saya ingin dapat membuka lapangan pekerjaan sendiri,
saya ingin mengunjungi tempat-tempat baru, mendapatkan pengalaman liburan yang berkesan,
saya ingin mewujudkan impian masa kecil saya, melihat menara eiffel dari dekat.
dan saya ingin satu bait ini di isi dengan keinginan mu, yang bila kau percaya pasti akan terwujud, saya turut mengaminkan.

akhirkata,
Tuhan yang maha baik,terimakasih  hari ini saya masih di beri nafas untuk menulis, tersenyum dan bahagia.
terimakasih banyak untuk segala kesempatan yang telah kau berikan, bertemu orang-orang baru, mengenal isi kepala mereka, dan menjadi bagian dari bahagia serta sedih mereka.

semoga masih ada kesempatan panjang untuk saya menjadi saya yang lebih baik di masa yang akan datang, yang lebih taat, yang lebih dewasa, dan yang lebih berguna dari hari ini.

terimakasih,




*PS: hari itu saya juga menulis, bahwa kalau sudah dewasa saya bersama teman saya ingin mengikuti acara Amazing race, BHAK! konyol.