Senin, 05 Desember 2016

untuk pria di masa depan

untuk kamu pria di masa depan
kamu boleh kagum sama saya hingga berusaha mendapatkan saya, tapi  jangan lupa kagum bisa begitu saja hilang, pupuk lah cinta dan sayang setiap hari nya
karna bahkan cinta dan sayang pun bisa memudar, temukan alasan untuk tetap tinggal

untuk kamu pria di masa depan,
saya adalah perempuan keras kepala dan kekanak-kanakan, mungkin pertama kali kamu mengenal saya, kamu takkan melihat nya, kamu akan mengira saya begitu tangguh dan mandiri, tapi tidak, sungguh tidak..
saat saya percayakan hati saya, saya akan mengandalkan kamu dalam  berbagai hal, bukan bermaksud merepotkan, saya hanya merasa nyaman ketika menghabiskan waktu bersama kamu daripada  harus sendiri, dan saya harap kamu bisa mengandalkan saya juga.

untuk pria  di masa depan
saya pernah begitu tidak baik-baik saja dalam percintaan, saya pernah salah dalam mencintai, saya pernah begitu jahat saat di cintai, dan saya juga pernah salah mengambil keputusan, saya harap kamu bisa bersabar, meyakinkan saya, memberitahu tanpa menggurui, mengarahkan tanpa mengintimidasi.

untuk pria  di masa depan, saat kamu mencintai saya, saya harap kamu mencintai keburukan saya juga, karna saya hanya perempuan biasa, kadang saya sering berlaku di luar kendali, saya belum dewasa seutuhnya..

untuk pria  di masa depan bila nanti saya memutuskan untuk pergi dari sisi mu , sungguh... sungguh itu hanya ego saya saja, bertahan lah sebentar, hati perempuan kadang sering tidak sejalan dengan pikiran nya

untuk kamu pria  di masa depan
ketika saya mengatakan saya mencintaimu, itu berarti saya sudah menitipkan dunia saya kepadamu
jangan meruntuhkan nya, memporak-porandakan tanpa aba-aba

wahai pria  di masa depan, mari jangan menerima apa ada nya kita, mari memperbaiki dengan cinta, menjadi bahagia tanpa perlu merasa sesak saat bersama, hapuslah kekhawatiran mu akan saya, sungguh bila saya menetap kan hati saya padamu, akan butuh waktu bertahun-tahun  untuk saya bisa berpaling ke yang lain.
pindah itu tak mudah, namun melarikan diri sering muncul disaat emosi saya masih menggantung2 di kepala.
kepada hati mu saya akan pulang, maka bertahan lah sayang.

Devia

ku tulisakan nama mu diantara cerita-cerita ku
lekuk huruf kian elok ketika namamu terlafas di telinga ku
kau di tempa begitu keras
tapi kau tak pernah mengeras
kau berkelas
tapi tak menjadi culas
kau  tegas diantara kelembutan yang membuat dada penghianat panas

ada ukiran tuhan yang  maha sempurna di bibir mu, mungkin tuhan sedang jatuh cinta saat menciptakan mu

ada hari di mana kau menangis berhari-hari
merasakan dunia mu gelap dan sepi
yang kau cinta menusuk mu berkali-kali
kau ingin mati
tapi kau mengerti tuhan selalu berada dekat di hati
dia hanya berjarak satu senti
antara kepala dan sujud mu yang tak henti
dan kemudian kau bangkit lagi

ada hari di mana kau tertawa hingga sesak
melupakan hiruk-pikuk yang membuat pekak
kau tuangkan segala kesedihan menjadi gaung tawa yang bersambut
hari ini kau benar-benar bahagia
hari ini benar-benar ceria
kau tertawa hingga mengeluarkan air mata
hari ini kau benar-benar bahagia
hari ini benar-benar ceria

kau lah devia, yang membuat sederhana menjadi luar biasa
kau tampilkan kemegahan dalam satu senyuman
kau tunjukan kehebatan dengan satu goresan
kau pamerkan kebahagiaan dengan satu ketulusan

kau lah devia, berawal dengan D untuk doa berakhir dengan A untuk Allah Yang  Maha Esa
semoga Tuhan memeluk mu dalam setiap kebaikan..

"setelah membaca blog lencana cakrawala milik diri mu saya  menjadi terinspirasi, namamu seperti puisi dev, otak ku menggatal hahahah, dan ini juga bagian dari cara ku berterimakasih atas setiap  apresiasi2 mu mwahhh!"

Jumat, 04 November 2016

menggilai mu hingga berhenti

mungkin aku terlalu kekanak-kanakan untuk menggilai mu seperti ini
atau mungkin aku belum cukup dewasa untuk mengikhlaskan kamu yang paling aku ingini

debar di dadaku kini bukan lagi perihal bahagia, semenjak ingin mu bukan lagi aku satu-satu nya

apakah tidak sopan mencintai mu dengan sangat hingga membuat nafas ku tercekat?
aku ingin nekat, menemui mu sekali lagi agar kita kembali menjadi dekat.
tapi ternyata aku tak kuat, kau menghalangi setiap usaha ku dan menutup pintu dengan rapat.

gaung tawa, celoteh, dan senyum mu  benar-benar terpahat dengan sempurna, aku ingin mengikis nya perlahan agar hilang tak bersisa.
karna yang ku tahu semua hanya semu, sudah menjadi milik seseorang yang bukan aku.

rasanya aku ingin hilang saja, tenggelam di dalam  nestapa, hingga tidak di temukan, agar tak terlihat betapa remuk redam dadaku yang tak tertahan, pecah hancur dan berserakan.

atau aku ingin lari sejauh yang dapat ku lakukan, mencari-cari arti dari segala hal yang tak berkesudahan,hingga saat aku berhenti, aku dapat menemukan bahwa diriku ternyata lebih berarti dari sekedar mencintai mu berkali-kali

"setelah mendengarkan curhat teman di line, dan coba merasakan di posisi nya.
lalu terfikir seperti ini, eh tapi sesakit ini gak sih?
allah bless you too"