Selasa, 02 Oktober 2018

catatan kecil (5)


Setelah waktu yang cukup panjang bagi saya, jika ada yang bertanya apakah saya bahagia bersama kamu?
saya akan jawab tidak,
tidak hanya bahagia, tapi beruntung.
bohong jika yang saya lewati sama kamu itu cuma manis-manis aja, bahkan banyak juga sedih-sedih nya.
kadang di lewati dengan tidak bersyukur, kadang dilewati dengan hati panas yang menggebu-gebu, bagaimana pun, saya tetap merasa beruntung setelah nya, setelah pertengkaran dan kita masih baik-baik saja.

saya ingat pertama kali nya berbicara dengan kamu saat kita di satu kelas yang sama, setelah kembali dari toilet, saya masuk dan kamu duduk di paling belakang dekat dengan pintu masuk, saya sok kenal waktu itu. basa basi.
"belum selesai juga bapak ni?"
muka kamu melongo, saya ingat, baju jeans biru yang kamu kenakan tampak manis di mata saya,  ekspresi kamu lucu, dan sepulang nya dari kampus kamu coba direct message ke saya.

namun, jauh sebelum itu..
hari pertama kamu masuk di kelas saya, saya sudah curi-curi pandang, saya sudah berfikiran untuk dekat, walaupun tidak kefikiran untuk menjadi pacar. tapi semesta bertindak diluar dugaan, kamu benar-benar lucu, yang kamu lakukan bukan hal-hal murah yang banyak orang lain obralkan, pendekatan mu di tahap menengah, tidak terlalu lembut, tidak pula terlalu agresif.
porsi yang kamu tawarkan begitu pas, dan saya tenggelam didalam nya.
berapa kali saya harus menahan diri untuk tidak terlalu bersemangat mengiyakan ajakan pergi kampus bersama, ah.. saya harus mengatakan didalam diri saya berulang kali untuk bilang "tahan lista, jangan terlihat mudah, tahan sebentar."

akhirnya, berawal dari kampus, lalu berujung kencan,  jantung saya memacu sangat cepat, deg-deg an, senyum kamu dan canda-candaan mahal.
saya ingin balik kesana, merekam apa yang terjadi untuk di lihat saat kita sedang di hantam gemuruh emosi, agar reda, agar redam.

hingga sekarang, jantung saya masih sering memacu dengan cepat setiap kamu sudah di depan rumah, dengan senyum yang sama, atau dengan diam yang menyimpan kesal.

saya jatuh cinta sama tingkah dan senyum kamu, dan sekarang saya mendadak kecanduan setiap kali mendengar ketawa kamu.
Ingin setiap saat, saya membuat lelucon agar bisa mendengar tawa yang membahagian diri saya juga, tapi nyata nya saya gak sehebat itu, tetap dan cuma kamu yang juara.






Tidak ada komentar:

Posting Komentar