Senin, 11 Februari 2019

Catatan kecil (6)

Terimakasih telah menjadi bagian dari bahagia saya, dari kisah-kisah manis yang membuat jantung saya berdegup bahagia.

Terimakasih untuk selalu bertahan meski sekeras apapun angin yang ingin memporak-porandakan hati kita, yg ingin mencabut segala senang hingga hampir ke akar.

 Terimakasih untuk komunikasi yang kadang sering juga gagal, namun tetap membuat kita saling belajar.

Dan terimakasih-terimakasih lain nya yang membuat hati saya semakin penuh rasa syukur.

Terimakasih.
Terimakasih sekali. Dan berkali-kali.

Selasa, 02 Oktober 2018

catatan kecil (5)


Setelah waktu yang cukup panjang bagi saya, jika ada yang bertanya apakah saya bahagia bersama kamu?
saya akan jawab tidak,
tidak hanya bahagia, tapi beruntung.
bohong jika yang saya lewati sama kamu itu cuma manis-manis aja, bahkan banyak juga sedih-sedih nya.
kadang di lewati dengan tidak bersyukur, kadang dilewati dengan hati panas yang menggebu-gebu, bagaimana pun, saya tetap merasa beruntung setelah nya, setelah pertengkaran dan kita masih baik-baik saja.

saya ingat pertama kali nya berbicara dengan kamu saat kita di satu kelas yang sama, setelah kembali dari toilet, saya masuk dan kamu duduk di paling belakang dekat dengan pintu masuk, saya sok kenal waktu itu. basa basi.
"belum selesai juga bapak ni?"
muka kamu melongo, saya ingat, baju jeans biru yang kamu kenakan tampak manis di mata saya,  ekspresi kamu lucu, dan sepulang nya dari kampus kamu coba direct message ke saya.

namun, jauh sebelum itu..
hari pertama kamu masuk di kelas saya, saya sudah curi-curi pandang, saya sudah berfikiran untuk dekat, walaupun tidak kefikiran untuk menjadi pacar. tapi semesta bertindak diluar dugaan, kamu benar-benar lucu, yang kamu lakukan bukan hal-hal murah yang banyak orang lain obralkan, pendekatan mu di tahap menengah, tidak terlalu lembut, tidak pula terlalu agresif.
porsi yang kamu tawarkan begitu pas, dan saya tenggelam didalam nya.
berapa kali saya harus menahan diri untuk tidak terlalu bersemangat mengiyakan ajakan pergi kampus bersama, ah.. saya harus mengatakan didalam diri saya berulang kali untuk bilang "tahan lista, jangan terlihat mudah, tahan sebentar."

akhirnya, berawal dari kampus, lalu berujung kencan,  jantung saya memacu sangat cepat, deg-deg an, senyum kamu dan canda-candaan mahal.
saya ingin balik kesana, merekam apa yang terjadi untuk di lihat saat kita sedang di hantam gemuruh emosi, agar reda, agar redam.

hingga sekarang, jantung saya masih sering memacu dengan cepat setiap kamu sudah di depan rumah, dengan senyum yang sama, atau dengan diam yang menyimpan kesal.

saya jatuh cinta sama tingkah dan senyum kamu, dan sekarang saya mendadak kecanduan setiap kali mendengar ketawa kamu.
Ingin setiap saat, saya membuat lelucon agar bisa mendengar tawa yang membahagian diri saya juga, tapi nyata nya saya gak sehebat itu, tetap dan cuma kamu yang juara.






Rabu, 17 Januari 2018

Catatan kecil (4)

Kita hanya perlu lebih..
Lebih sering,
Terhadap pertemuan, dan bicara tatap muka.

Kita hanya perlu lebih
Lebih terbiasa.

Dan kau boleh memilih,
Terbiasa untuk memiliki
Atau
Terbiasa untuk saling memunggungi.

Kita hanya perlu lebih..
Lebih
Lebih menikmati waktu yang kita punya
Sebelum nanti..
Sebelum
Lesap tanpa aba-aba..

Kita hanya perlu, untuk lebih peka dan peduli sedikit lagi. 

Karna kau tau?
Cinta tak selalu bisa tumbuh stagnan dari hari ke hari, hanya dua pilihan,
Lebih dari hari ini
Atau berkurang tiap hari berganti.

Dan,
Pilihan pertama, caranya ada di paragraf teratas dari tulisan ini.

Mari bekerjasama, agar hati tak mati, agar rindu tumbuh mekar mewangi.

sedang merindu, dan ingin bertemu
1 Januari 2018

Selasa, 05 Desember 2017

Mungkin nanti, kalau cerita kita tidak berakhir bahagia

Mungkin nanti, kalau cerita kita tidak berakhir bahagia,
aku akan menangis setiap memasak indomie rebus, yang sengaja ku potong cabe nya 13 buah, seperti permintaan mu saat itu.
Lalu tiap kali ku seduh kuah nya, pedas dan sedih jadi satu cita rasa yang membanjiri pelupuk mata ku dan yang ku lanjutkan adalah menangis tanpa pernah bisa menghabiskan semangkuk indomie rebus yang mengembang, tapi selalu kau puja dan puji rasa nya tiap bertemu.

Mungkin nanti, kalau cerita kita berakhir tidak bahagia,
Aku akan mengingat mu, dengan terus menangis, setiap kali memesan indomie goreng kulup yang bersebelahan dengan sop ayam naro kesukaan mu.
senyum mu akan melayang2 di kepulan asap ongsengan yg membuat ku makin tidak sanggup,

Mungkin nanti, kalau cerita kita berakhir tidak bahagia,
kelak, ketika ku melewati jalan yang sebelum nya pernah kita lalui, akan ada sesak saat mengingat tawa pada pembicaraan kita yang tak tentu arah, dan ada hampa setiap kali melihat mesra nya mereka yang memeluk kekasihnya dari belakang.

Namun seperti kata ipang disalah satu lagunya
"Tapi ternyata kau memilih pergi dariku, pergilah.
Tak kan mudah menghapus mimpimu di hatiku
Biarlah, aku coba.."

Mungkin nanti  kalau  cerita kita tidak berakhir bahagia, aku akan lebih sangat tidak bahagia.
begitu saja,
semoga tidak.


29 November 2017-
sedang rindu-rindu nya, dan takut kehilangan..

Jumat, 27 Oktober 2017

it's about turning 20




tulisan ini sudah lama bersarang di kepala saya sejak pertama kali saya menginjak umur 19 tahun,
usia tanggung untuk di bilang sudah  dewasa atau  masih remaja.

sebentar lagi, adalah pergantian tahun, dan sebentar lagi pula umur saya akan ada kepala dua di depan nya, belakangan ini waktu terasa begitu cepat, jam berganti jam, hari berganti hari, minggu berganti minggu tanpa ada jeda untuk menunggu.

mencoba kilas kembali waktu yang diberikan tuhan kepada saya selama 19 tahun ini, banyak sekali hal buruk yang saya lakukan, daripada hal baik yang saya berikan. muncul pertanyaan-petanyaan seputaran diri saya sendiri di kepala yang terasa penuh ini.

apakah kedekatan kepada tuhan semakin bertambah?
apakah kebersamaan dan kasih yang saya berikan kepada orangtua semakin berlimpah-ruah?
apakah saya sudah banyak bermanfaat bagi sesama?
apakah mimpi-mimpi yang pernah saya buat sudah banyak terealisasikan?

kadang saya takut, jika umur saya menjadi sia-sia, karna muda takkan bertahan lama, dan hari tua  akan datang tanpa terasa , serta mati tak pernah memberi aba-aba.

dulu, saya sering ikut seminar motivasi sebagai utusan sekolah bersama teman-teman lainnya, demi menghindar dari belajar dan ingin pulang lebih cepat, serta mendapat uang saku untuk makan-makan enak di luar.
waktu itu, saya diminta menuliskan apa keinginan mu di masa depan, 5 tahun- 10 tahun  dari sekarang apa yang ingin kamu wujudkan, saya menuliskan banyak hal disana, keinginan-keinginan yang masuk akal hingga diluar nalar.*

Tuhan itu maha luar biasa,
keinginan- keinginan saya menjadi nyata tanpa saya sadari,
satu keinginan yang paling membekas dan membuat kembali mengingat hari saya menuliskan nya adalah "Harus bisa tidak terlalu bergantung pada orangtua di umur 17 tahun,"
dan dengan usaha dan campur tangan tuhan, dari kelas 3 SMA akhir  saya sudah bisa untuk tidak meminta jajan kepada orangtua saya, setelah lulus pun saya mendapatkan pekerjaan yang membuat saya mampu untuk membiayai keinginan  hidup saya sendiri dan menyisihkan sebagian untuk diberikan kepada orangtua saya.

dari hal tersebut, saya percaya bahwa tulisan yang berisikan keinginan bukan sekedar omongkosong yang sia-sia, mungkin kertas sebagai media saya menulis dapat lusuh dan hilang, tapi ingatan ternyata tidak.

maka saat memasuki umur 20 nanti, saya ingin menuliskan beberapa keinginan yang akan saya tuliskan disini agar di amiini, dan beberapa yang saya simpan untuk saya amiikan sendiri.

bahwa 5-10 tahun lagi,
saya ingin menjadi bermanfaat tanpa di manfaatkan oleh orang lain,
saya ingin dapat membuka lapangan pekerjaan sendiri,
saya ingin mengunjungi tempat-tempat baru, mendapatkan pengalaman liburan yang berkesan,
saya ingin mewujudkan impian masa kecil saya, melihat menara eiffel dari dekat.
dan saya ingin satu bait ini di isi dengan keinginan mu, yang bila kau percaya pasti akan terwujud, saya turut mengaminkan.

akhirkata,
Tuhan yang maha baik,terimakasih  hari ini saya masih di beri nafas untuk menulis, tersenyum dan bahagia.
terimakasih banyak untuk segala kesempatan yang telah kau berikan, bertemu orang-orang baru, mengenal isi kepala mereka, dan menjadi bagian dari bahagia serta sedih mereka.

semoga masih ada kesempatan panjang untuk saya menjadi saya yang lebih baik di masa yang akan datang, yang lebih taat, yang lebih dewasa, dan yang lebih berguna dari hari ini.

terimakasih,




*PS: hari itu saya juga menulis, bahwa kalau sudah dewasa saya bersama teman saya ingin mengikuti acara Amazing race, BHAK! konyol.





Minggu, 24 September 2017

catatan kecil (3)

Memahami ingin dan emosi perempuan 19 tahun ini tidak mudah, bahkan sebagai dirinya sendiri pun sedang terseok-seok untuk melepaskan segala ego yang besarang di kepala nya.

terimakasih kepada kamu yang masih bertahan, setelah banyak amarah, sakit hati, dan kesabaran yang hilang arah, kamu masih kembali menggenggam tangan saya dengan hangat.

ada saat dimana  luar terlalu sunyi, tapi dikepala kita penuh dan ramai, kita memilih menikmati diam saat obrolan-obrolan di kepala tak henti saling bersahut-sahutan.

Terimakasih kepada kamu, yang tidak pernah berkata "tidak" pada setiap apa yang saya minta dan inginkan, yang selalu dan masih mengusahakan apa yang membuat saya bahagia, perempuan kecil mu ini kadang masih suka tidak bersyukur, padahal kamu telah berusaha keras agar saya tetap gembira.

Nyata nya kamu pun sedang terseok-seok untuk menata kembali segala yang berserak,
sayang...  kapanpun kamu butuh pertolongan, saya selalu ada, berusaha ada, dan akan tetap ada, mintalah. apapun.

Terimakasih untuk tetap belajar memahami saya, tetap tinggal, tetap selalu ada, walaupun saya masih terus membuat mu kesal, tapi langkah mu tidak pernah meninggalkan saya.

Bukan berarti kamu tidak ada celah, tidak ada buruk,terlampau memuji, bahkan bukan pula saya mau meninggikan kamu terlalu jauh, , tapi apa yang saya katakan adalah baik nya kamu tanpa ditambah-tambahkan, maka dari itu mencintai kamu selalu ingin saya lipat gandakan.


Minggu, 27 Agustus 2017

catatan kecil (2)

mungkin sekarang mencintai saya adalah penyesalan terbesar yang pernah kamu lakukan.
bahwa ekspetasi yang kamu bangun runtuh karna saya ternyata bukan seperti yang kamu kira,
bahwa maaf yang kamu punya sudah enggan karena kesalahan saya kembali mengapung ke permukaan.

seharusnya memang benar yang kau katakan,
kita memang harus berhenti sedari awal,
agar kau bisa membenci ku penuh, tanpa harus membawa embel-embel cinta yang membuat dadamu sesak, karena bertahan.

saya mencintai mu, dan tidak ingin memaksa untuk kau mencintai saya selalu,
mungkin saya terlalu egois untuk memaksa keadaan berubah menjadi baik-baik saja, tanpa memikirkan kita yang telah tidak baik-baik saja.

ruang di dada kita semakin luas, sunyi dan lenggang.
riuh-riuh, sorak-sorai sedang beristirahat dengan tenang,
lalu apakah kita bisa bertahan?